Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam, Reader.
Nama saya Devin permana, mahasiswa Binus University Alam sutera,
semester 2, Teknik Informatika . Saya ingin
memberikan cerita saya setelah mengikuti Run For Leprosy 2015 yang di adakan
pada tanggal 15 maret 2015 yang lalu.
Kesan dan pesan saya mengikuti kegiatan Run For Leprosy 2015, sangat
mengesankan . Saya baru kali itu lari 5 Km dalam waktu 33:33, dan finish di
urutan 105 dari sekian banyak orang disana. saya lihat dari website http://indorace.com/results/runforleprosy2015.html
. Saya bangga sudah melawan dan mendorong diri saya
untuk mau berlari sampai garis finish. dan menyemangati diri sendiri Ternyata tidak mudah untuk melakukannya. Saya juga
salut ada anak-anak yang penuh semangat ikut berpartisipasi dalam acara itu.
![]() |
| Kelompok saya (saya nomor 6868) |
![]() |
| Medali RunForLeprosy2015 |
Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae
yang menyerang kulit, saraf tepi, jaringan dan organ tubuh lain (kecuali otak)
dan menimbulkan kecacatan. Penyakit kusta
merupakan penyakit yang cukup mengerikan menurut saya. Awal mulanya di awali
dengan bintil-bintil kecil yang kemudian bernanah, lalu nanah tersebut keluar,
tali suara di kerongkongan membengkak, suara menjadi parau, mata membelalak, nafas
terengah-engah. Tangan dan kaki pun akan berbintik dan bernanah, dan lama-lama,
bintik-bintik itupun menjadi besar. Penyakit kusta bisa berlangsung selama 9
tahun dan akan mengakibatkan kemunduran mental, bahkan pingsan tidak sadarkan
diri. Dan akhirnya penderita bisa meninggal dunia.
Banyak orang yang menderita penyakit kusta ini mengalami diskriminasi, baik di lingkungan keluarga, maupun di sarana dan pelayanan
publik, seperti dipisahkan dari pasangan (diceraikan), dikeluarkan atau tidak
diterima di pekerjaan, ditolak di sekolah, restoran, tempat ibadah, pelayanan
kesehatan dan fasilitas umum lainnya.
Stigma dan diskriminasi seringkali menghambat penemuan kasus kusta
secara dini, pengobatan pada penderita, serta penanganan permasalahan medis
yang dialami oleh penderita maupun orang yang pernah mengalami kusta. Karena
itu
saran saya, dalam upaya menghilangkan
stigma dan diskriminasi, dibutuhkan motivasi dan komitmen yang kuat baik dari
penderita maupun masyarakat. Penderita diharapkan dapat mengubah pola pikirnya,
sehingga dapat berdaya untuk menolong diri mereka sendiri, bahkan orang lain.
Selain itu, masyarakat juga diharapkan dapat mengubah pandangannya serta
membantu penderita maupun orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK) agar tetap
sehat dan mampu menjaga kesehatan secara mandiri. Untuk menggugah kesadaran
masyarakat untuk meningkatkan motivasi, mengubah pandangan dan menghilangkan
stigma bagi penderita kusta juga OYPMK, maka setiap hari Minggu pada pekan
terakhir di bulan Januari, diperingati sebagai hari kusta sedunia atau world
leprosy day.
Sekian coretan saya, terima kasih


Comments
Post a Comment